Jumat, 18 Desember 2009

Punya Gen Yang Berkaitan Dengan Kegemukan, Lebih Pilih Makanan Penyebab Gemuk

KapanLagi.com - Beberapa ilmuwan sampai pada satu alasan mengapa sebagian orang memilih kentang goreng dan bukan apel; itu berpangkal pada gen yang telah dikaitkan dengan resiko lebih besar mengenai kegemukan.
Satu studi atas anak-anak mendapati mereka yang memiliki variasi umum gen cenderung untuk makan terlalu banyak makanan berkalori tinggi.

Mereka mengonsumsi tambahan 100 kalori per porsi makanan, yang pada jangka panjang dapat menambah berat badan, kata Colin Palmer, yang memimpin studi di University of Dundee di Skotlandia.

Temuan tersebut tidak berarti setiap orang dengan versi gen itu akan makan terlalu banyak dan menjadi kegemukan, katanya. Mereka hanya mungkin memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak makanan penyebab gemuk.

"Itu tetap menjadi pilihan Anda," katanya, "Gen ini takkan membuat kegemukan jika Anda tak makan berlebihan."

Palmer mengatakan hasil tersebut mendukung teori bahwa kegemukan pada anak-anak hari ini dapat jadi berhubungan dengan sangat tersedianya dan murahnya makanan berkalori tinggi.

Penelitian itu disiarkan dalam New England Journal of Medicine.

Tahun lalu, banyak ilmuwan menemukan gen tersebut, yang diberi nama FTO, berhubungan dengan kegemukan tapi mereka tak tahu mengapa. Kebanyakan gen lain yang diduga mempengaruhi berat badan mempengaruhi selera makan.

Palmer dan rekannya ingin mengetahui apakah gen FTO juga memiliki hubungan dengan kebiasaan makan, atau apakah itu melibatkan cara tubuh membakar kalori. Mereka mengkaji lebih dari 2.700 anak Skotlandia yang berusia empat sampai 10 tahun dan menempatkan satu kelompok mereka untuk menjalani pemeriksaan luas.

Hampir dua pertiga anak tersebut memiliki minimal satu salinan varian gen, kurang-lebih dengan ukuran yang sama dengan yang ditemukan dalam studi tahun lalu mengenai kebanyakan orang kulit putih Eropa.

Studi itu mendapati bahwa mereka dengan satu salinan varian gen tersebut memiliki peningkatan resiko kegemukan sebesar 30%, dan pembawa dua salinan memiliki peningkatan resiko hampir 70%.

Variasi gen itu juga ditemukan pada penduduk lain.

Setelah mengkonfirmasi hubungan kegemukan pada kelompok Skotlandia yang lebih banyak, para peneliti tersebut mengkaji 97 anak. Mereka melakukan sejumlah pengukuran, termasuk lemak tubuh dan angka metabolis.

Anak-anak itu diberi tiga kali makan di sekolah guna menilai perilaku makan mereka. Makanan tersebut meliputi campuran buah dan sayur, daging babi, keju, keripik kentang, permen coklat dan roti gulung.

Para peneliti itu mendapati anak-anak dengan variasi gen tersebut tidak memperlihatkan perbedaan dalam tingkat metabolisme, tingkat kegiatan fisik atau jumlah makanan yang disantap.

"Satu-satunya yang dapat kami temukan ialah kenyataan bahwa mereka makan kebanyakan makanan yang lebih kaya kalori," kata Palmer.

Rata-rata, anak dengan varian gen itu mengonsumsi 100 kalori lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak memilikinya.

Dr. Rudolph Leibel, seorang peneliti mengenai kegemukan di Columbia University di New York, mengatakan sulit untuk memperoleh ukuran mengenai berapa banyak seseorang makan, tapi studi Skotlandia itu melakukannya dengan cara yang dipantau ketat.

Ia mengatakan kelebihan makan mungkin disebabkan oleh lebih dari sekedar kebutuhan atas kalori dibandingkan dengan pilihan makanan berlemak. Lemak adalah cara yang bagus untuk memperoleh tambahan kalori.

"Gigitan-demi-gigitan, ada lebih banyak kalori di dalam satu Big Mac dibandingkan dengan yang terdapat di dalam satu apel," kata Leibel, yang menulis tajuk yang menyertai studi tersebut di dalam jurnal itu.

Kegiatan fisik

Satu studi baru-baru ini di Amish menunjukkan dampak varian tersebut dapat ditanggulangi dengan beberapa jam kegiatan fisik. Penulis utama studi itu, Evadnie Rampersaud dari University of Miami, menyatakan hampir 76 anak Skotlandia menghabiskan semua tiga percobaan makanan.

"Meskipun hasil itu membangkitkan minat, studi lebih luas diperlukan guna sepenuhnya meneliti hipotesa ini," katanya dalam satu surat elektronik.

Palmer, peneliti Skotlandia, mengatakan tidak ada alasan praktis untuk menyaring orang guna mengetahui variasi gen; kelihatannya ada banyak gen yang mempengaruhi kegemukan.

Apakah orang memilikinya atau tidak, katanya, saran yang diberikan sama: Makan makanan sehat dan berolahraga.

DNA Palmer dimasukkan dalam studi tahun lalu tapi ia tidak mengetahui statusnya, meski pun ia memang memiliki kelemahan pada keripik kentang. (ant/cax)

Labels : free wallpapers wall black weldingmachines

0 komentar:

Posting Komentar